Pagi yang cerah, seperti hari-hari biasanya, siswa MTsN 5 Trenggalek selalu mengawali aktivitas pembelajaran dengan kegiatan Shalat Dhuha terlebih dahulu. Namun ada yang berbeda pada pagi ini, (05/10/2024). Mereka tampak berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara dengan membawa secarik kertas. Rupanya, kertas tersebut merupakan surat panggilan untuk mengikuti pemungutan suara yang di dalamnya berisi username dan password. Benar saja, rupanya hari ini sedang ada pesta demokrasi di MTsN 5 Trenggalek. Seluruh warga madrasah menentukan pilihan ketua dan wakil ketua Osim masa bakti 2024-2025. Ada tiga pasangan calon yang sedang mengikuti kontestasi demokrasi kali ini, yaitu paslon nomor urut 1, Refa Adinda Putri Hariani dan Muhammad Abiy Zaky, paslon nomor urut 2, Khuzaymi Adhi Royhan dan Bevin Cellia Abqory, serta paslon nomor urut 3, Rendy Sadewa dan Nadiva Cautsar.
Beberapa tahun terakhir, tradisi pemilihan ketua dan wakil ketua Osim MTsN 5 Trenggalek dengan menggunakan kertas sudah ditinggalkan. Gantinya, panitia menggunakan sistem e-voting dengan aplikasinya e-pilkosim. Tampilan yang menarik dan kemudahan fitur di dalamnya memberi kemudahan warga madrasah untuk memberikan hak pilihnya. Selain menghemat kertas, e-voting dapat memberikan efisiensi waktu karena hasilnya dapat langsung diketahui, bahkan beberapa menit setelah kegiatan pemungutan suara selesai. Real count memberikan informasi akurat dan kecepatan waktu sehingga mampu meminimalisasi kecurangan. Namun demikian, proses demokrasi lainnya berjalan sesuai dengan prosedur seperti halnya pemilu, dimulai dengan pendataan DPT, Kampanye paslon, pemberian surat panggilan, sampai dengan proses pemungutan suara.
Penggunaan e-voting ini sebagai wujud transformasi demokrasi menuju digitalisasi. Diharapkan, kelak sistem konvensional bergerak mengikuti perkembangan zaman dan generasi sudah siap dengan perubahan tersebut. E-voting dipercaya akan menjadi sistem yang memudahkan akses pemilihan umum. Selain memudahkan, sistem ini akan memangkas biaya yang biasa digunakan untuk mencetak surat suara dan distribusinya. Saat ini, baru lima negara yang menyelenggarakan pemilu dengan sistem e-voting, yaitu Kanada, Estonia, Belanda, Jerman, dan Filipina. Diharapkan ke depan, Indonesia dapat mengikuti jejak negara-negara tersebut karena biaya demokrasi di negara ini yang tergolong masih sangat tinggi.
>
Sementara itu, siswa terlihat sangat antusias mengikuti proses demokrasi ini. Pasangan calon tampak menggunakan baju adat dari berbagai daerah, sedangkan panitia pemungutan suara mengenakan seragam putih hitam, seperti panitia pemungutan suara pada umumnya. Adel, salah satu siswa yang memiliki hak pilih menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai bekal nantinya ketika dia mencapai batasan umur untuk mengikuti pesta demokrasi di kehidupan nyata. Tampak siswa yang lain bangga menunjukkan jarinya yang sudah dicelupkan ke tinta sebagai tanda telah mengikuti proses pemungutan suara.
Dalam pemilihan Osim MTsN 5 Trenggalek kali ini, paslon nomor urut 2, Khuzaymi Adhi Royhan dan Bevin Cellia Abqory mendapatkan suara terbanyak dan terpilih sebagai ketua dan wakil ketua Osim masa bakti 2024-2025. Ucapan selamat kepada mereka mengalir dari warga madrasah dan tentunya dengan harapan besar, semoga mampu membawa madrasah semakin bersinar, sesuai dengan visinya: mewujudkan sekolah yang lebih inklusif, kreatif, dan berprestasi serta mendukung perkembangan kegiatan madrasah yang inspiratif dan beragam.
Penulis: Hardhani Chandra